Mirit, 26 Februari 2017 Asngadi (20), salah satu mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP), asal Desa Cepedak, Kecamatan Bruno, Purworejo dan Irawan (22), mahasiswa IAINU Kebumen, asal Desa Bagelen, Kecamatan Bagelen, Purworejo hanyut tergulung ganasnya ombak pantai Mirit Petikusan, Kecamatan Mirit Kebumen.
![]() |
Foto identitas korban bagian atas alm Irawan dan bawah alm Asngadi |
Kapolsek Mirit, AKP Sapto Wahono mengutarakan, kejadian tersebut bermula saat kedua korban bersama tiga orang temannya pada pukul 14.00 WIB datang dan mandi di pantai setempat. Ketiganya yakni Purwanto, asal Desa Mangunranan, Kecamatan Mirit, Kebumen; Fauzan, asal Desa Kroyo, Kecamatan Gebang, Purworejo; dan Fadilah Budi Utomo, asal Desa Geblug, Kecamatan Buayan, Kebumen.
"Saat kelima anak tersebut sedang asyik mandi sambil bermain di pantai setempat, sekitar pukul 15.00 WIB tiba-tiba datang gulungan ombak dari arah selatan yang cukup besar dan tinggi," terang Sapto, Minggu sore.
Saat gulungan ombak menghantam kelima anak tersebut, lanjut Sapto, mereka kaget dan kemudian dua orang korban yang belakangan diketahui bernama Asngadi dan Irawan tergulung ombak.
"Beruntung ketiga anak lainnya bisa melarikan diri dan menepi," paparnya.
Sapto menambahkan, terpantau hingga pukul 19.00 WIB belum didapati dimana keberadaan kedua korban tersebut. "Kita masih berkoordinasi dengan masyarakat setempat beserta tim SAR dan BPBD Kebumen dalam pemantauan dan pencarian korban," pungkasnya.
Sumber : (Syrief/sorotkebumen) dan Alan Raeihan
Saat gulungan ombak menghantam kelima anak tersebut, lanjut Sapto, mereka kaget dan kemudian dua orang korban yang belakangan diketahui bernama Asngadi dan Irawan tergulung ombak.
"Beruntung ketiga anak lainnya bisa melarikan diri dan menepi," paparnya.
Sapto menambahkan, terpantau hingga pukul 19.00 WIB belum didapati dimana keberadaan kedua korban tersebut. "Kita masih berkoordinasi dengan masyarakat setempat beserta tim SAR dan BPBD Kebumen dalam pemantauan dan pencarian korban," pungkasnya.
Sumber : (Syrief/sorotkebumen) dan Alan Raeihan