Jakarta - Diskusi Terbatas bersama Kementerian Perhubungan RI untuk membahas Permasalahan dan Upaya Meminimalkan Risiko Kecelakaan. Dalam acara seminar tersebut juga menghadirkan Keynote Speech Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang akan menyampaikan pemaparannya pada pagi ini sekitar pukul 09.00 WIB bertempat di Timor Room, Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (22/08/2017).
Diskusi terbatas ini juga menghadirkan Direktur Keselamatan Perkeretaapian Edi Nursalam, Anggota Ombudsman RI Alvin Lie, serta Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi. Forum akan dipandu oleh Deputi Direktur Bisnis Indonesia Asep Mh. Mulyana yang akan berlangsung hingga jam makan siang.
Fatchurrohman, 27 tahun warga Dusun Sirebut Desa Cepedak yang saat ini sedang bekerja di Jakarta menjadi PJL KAI di Stasiun Duri. Fatchurrohman berkesempatan menjadi perwakilan dari PJL daop 1 Jakarta dalam rangka "Diskusi Terbatas Permasalahan dan Upaya Meminimalkan Resiko Kecelakaan di Perlintasan Sebidang". Fatchurrohman, sudah menjaga perlintasan kereta api sejak 2013 lalu. Dalam kesempatanya saat berada diatas panggung Fatchurrohman menyampaikan curhatanya.
![]() |
Album Lengkap |
Dia bersyukur, selama menjalani pekerjaan sebagai penjaga pintu pelintasan, upah yang menjadi haknya tidak pernah kurang dari klausul kontrak. Dia juga belum pernah mengalami keterlambatan penerimaan gaji.
Namun, dia dan para koleganya menemui ganjalan karena tidak mendapat hak cuti. Untuk menyiasati hal itu, biasanya Fatchurrohman bertukar shift dengan rekan kerjanya atau memanfaatkan jatah libur. Dalam seminggu, dia bekerja lima hari dalam satu pekan. "Tapi apakah selamanya akan seperti itu, harapan terbesar kami bisa diangkat sebagai karyawan tetap PT KAI," harapnya.
![]() |
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi Mengenakan Baju Batik |
Fatchurrohman, penjaga pintu pelintasan sebidang di Stasiun Duri mengatakan, dirinya kerap dimaki para pengguna jalan yang tidak tertib. Dia mengaku sudah empat tahun bekerja sebagai penjaga pintu pelintasan sebidang. "Kami bekerja terkadang sampai menahan buang air karena saking padatnya kereta yang melintas," ujarnya.
Sumber : Industri Bisnis dan Fatchurrohman