Notification

×
/*KT Setiyo Konco Desa Cepedak*/

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Wilayah Bruno Rawan Longsor

Sunday 7 February 2016 | 2/07/2016 09:14:00 am WIB Last Updated 2016-05-05T02:12:42Z

Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang memengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh:
Purworejo, CyberNews. Awal musim hujan ini sudah mulai memicu terjadinya bencana tanah longsor di Kabupaten Purworejo. Sedikitnya lima desa di wilayah Kecamatan Bruno diterjang longsor sporadis. Tidak ada korban luka maupun jiwa dalam musibah ini, tapi kerugian ditaksir mencapai jutaan rupiah.
Sejumlah bangunan, seperti tempat ibadah dan rumah warga rusak. Akses jalan desa juga tertutup material tanah longsor.
Camat Bruno Drs Ton Martono yang dimintai konfirmasi mengungkapkan, ada 20 titik longsor yang terjadi setelah hujan mengguyur dalam tiga hari terakhir. "Saat ini sedang dilakukan kegiatan tanggap darurat dengan kerja bakti warga," katanya.
Ton menyebutkan, lima desa yang diterjang longsor itu meliputi, Desa Gowong sebelas  titik, Desa Brunosari tiga titik, Desa Kaliwungu empat titik, Desa Blimbing satu titik, dan Desa Giyombong satu titik.
"Di Desa Giyombong ini  jalan Sigendol tertutup tanah longsor, sehingga akses jalan tertutup. Warga berupaya menyingkirkan material tanah longsoran," katanya.
Ton menyebutkan, tanah longsor sporadis itu tidak terjadi dalam waktu bersamaan, tapi beruntun sejak  Jumat (4/11) hingga Sabtu (5/11). Korban jiwa maupun luka bisa dihindari karena warga sudah waspada.
"Wilayah Bruno yang sebagian besar perbukitan memang rawan longsor. Kalau musim hujan seperti otomatis warga yang tempat tinggalnya rawan longsor sudah waspada setiap kali hujan dalam jangka waktu yang cukup lama," katanya.
Ton memerinci, kerusakan yang timbul akibat tanah longsor meliputi 17 rumah, jalan sepanjang 15 meter di wilayah RT 2 RW 2 Desa Gowong putus, senderan masjid tanahnya ambles, serta banguna balaidesa dan TK di Desa Brunosari retak-retak, serta jalan di Desa Giyombong tertutup longsor.

Pemerintah Kecamatan Bruno menghitung, kerugian material diperkirakan mencapai Rp 112 juta. "Semua kerusakan itu sudah kami laporkan ke Pak Bupati dengan harapan mendapatkan bantuan," katanya.
Menurut Ton, bantuan yang sangat diharapkan warga ada dana relokasi, alat-alat kerja bakti, serta bantuan sembako.
Berikut ini adalah detik-detik ketika terjadi longsor.
×
Berita Terbaru Update